ani muslihah. Powered by Blogger.

Archives

kolom komentar


ShoutMix chat widget

Search This Blog

rss

Monday, February 11, 2008

Mengapa Barack Obama?

RESENSI BUKU
Judul : BARACK HUSSEIN OBAMA, Kandidat Presiden Amerika yang Punya “Muslim Connection”
Penulis : Anwar Holid
Tebal :193 halaman
Penerbit : Mizania
Terbitan : Oktober 2007 (perdana)

Barack Hussein Obama, saat ini merupakan salah satu kandidat presiden Amerika Serikat yang sejak tahun 2004 angin bagus sedang condong padanya. Ya, dia adalah sosok lelaki keturunan American-Africa dan pernah 4 tahun berada di Indonesia, menikmati masa kanak-kanaknya, namanya terus melabung kepermukaan perpolitikan Amerika. Usianya 45 tahun, tapi pemikiran social-politiknya begitu mengental.

Secara eksplisit maupun implicit dukungan pada lelaki yang punya nama unik ini terus bergulir. Baik dari keluarga, para senator, pejabat lembaga, peerintahan dan lainnya. Bahkan ada dua media yang secara terang-terangan mendukung penyalonannya. Media cetak maupun elektronik turut andil membesarkan namanya. Seperti Majalah Time, pada edisi 23 Oktober 2006 lalu majalah ini pernah memasang foto close up Barack Obama sambil tersenyum sebagai cover majalah tersebut. Bahkan majalah ini secara terang-terangan memasang headline dengan judul ”Mengapa Barack Obama Bisa jadi Presiden Selanjutnya” berita ini ditulis oleh jurnalis terkemuka Joe Klein.

Salah satu edisi tahun 2005 majalah Time juga memasukan Barack Obama sebagai daftar 100 orang pertama yang paling berpengaruh, sementara News Star Man membuat berita Obama merupakan daftar 10 orang pertama yang mampu mengubah dunia. Hal sama pun dilakukan oleh media terkemuka lainnya di Amerika, seperti Rolling Stone, Newsweek dan lainnya. Semua media itu menggembar-gemborkan Barack Obama merupakan satu-satunya keturunan Afrika yang berkemungkinan menjadi presiden Amerika Serikat. Hal itu pun diamini sejarawan Amerika.

Ini rekor terbaru, sepanjang sejarah Amerika 220 tahun, Barack Obama merupakan senator keturunan Afrika yang ke lima. Dan saat ini Obama lah satu-satunya keturunan Afrika yang masih memegang jabatan dan kini menjadi kandidat presiden negara adidaya. Publik Amerika menaruh harapan padanya. Mereka yakin akan keberanian Obama suatu saat image buruk tentang Amerika akan menghilang. Buplik Amerika sudah muak dengan Presiden AS sekarang George W Bush, di mata mereka, Bush Junior punya reputasi buruk, ia tidak ada bedanya dengan ayahnya, yang selalu bertindak agresif, militeristik, dan campur tangan dengan urusan dalam negera lain.

Menurut Rizal Mallarangeng, Amerika saat ini dahaga akan pemimpin yang merangkul, seorang Heal Maker, seorang yang sanggup membangun jembatan bagi begitu banyak perbedaan yang ada di Amerika. Uniknya, jiwa yang seperti itu mereka temukan pada sosok lelaki yang punya keturunan American-Africa, Barack Hussein Obama.

Dalam buku karangan Anwar Holid ini digambarkan, Obama selain padai berbicara yang mengikat publik, ia juga pandai menulis melampaui dari semua kandidat yang ada. Selama ini Barack Obama sudah menulis 2 memoar yang amat sukses (Dreams From My Father (1995) dan Audacity of Hope (2006). Kedua memoar ini berangkat dari perjalanan hidupnya. Kedua bukunya sempat mengalami cetakan ulang, tidak tanggung-tanggung sekali cetak mencapai puluhan juta eksemplar. Dan itu laris dipasaran Amerika.

Saat ini kehidupan masa lalu dan asal muasalnya menjadi perhatian public Amerika. Kontroversi suatu hal wajar. Publik yang tidak mnyenanginya, berusaha sekuat mungkin menjatuhkan menyalonannya sebagai presiden. Sasaran yang paling empuk menjatuh Obama adalah ras, agama dan masa remajanya yang pernah terjebak dalam Narkoba. Selama 220 tahun sejarah Amerika, belum pernah satu pun keturunan kulit hitam berani berlaga di bursa kepresidenan. Keturunan kulit hitam masih di anggap asing di sana. Jika pun suatu ketika Barack terpilih menjadi presiden Amerika yang berikutnya, ini merupakan petaka besar bagi yang tidak menyenanginya. Tapi di satu sisi, sejarah Amerika akan mencatat ini adalah perubahan yang luar biasa bagi negara adidaya.

Artinya, warga keturunan Afrika yang termarginalkan tidak lagi di anggap sebelah mata oleh Amerika kulit putih. Amerika akan benar-benar menjadi negara plural yang menyingkirkan rasisme yang selama ini memecah belah persatuan negara tersebut. Dalam pidato konservatif nasional partai Demokrat (Democratic National Concervative (DNC)) Selasa, 27 Juli 2004, Obama mengatakan tidak ada Amerika liberal atau pun konservatif yang ada ialah USA (United State of America). ”Para cindikiawan kita mengiris-iris negara kita menjadi negara bagian biru untuk kaum Republik dan negara bagian merah untuk kaum Demokrat,” kata Obama dalam pidatonya dihadapan masyarakat negara bagian Illinois, tempat ia menjadi senator muda.

Di Amerika rasisme sangat lemah dan kecil, tapi sangat mematikan. Patut diketahui keturunan Afrika selama beberapa dekade hanya lima orang saja yang bisa menjadi senator. Tahun 2006 lalu Amerika pernah dikejutkan oleh Keith Ellison (Partai Demokrat) yang tidak hanya keturunan Afrika tetapi ia juga seorang muslim yang menjadi anggota kongres. Bahkan pada pelantikannya Maret 2006 lalu, ia bersikeras minta di sumpah menggunakan kitab suci Alquran.

Keith Ellison dan muslim Amerika memberikan dukungan sepenuhnya pada Barack Obama, karena Keith yakin permasalah kemiskinan, rasisme, perekonomian secara adil di Amerika akan tertegak jika kelak Obama menjadi presiden Amerika mendatang. Yang terpenting kebebasan dalam beragama di Amerika akan terwujud juga.

Meskipun Obama memiliki nama seperti orang muslim juga punya Muslim Connection, bukan berarti Obama adalah seorang muslim. Tapi setidaknya misi dan visi yang disampaikannya cukup mengena di hati kaum minoritas maupun kaum sebagian besar Amerika. Selama ia menjabat sebagai senator muda di Illinois, kinerjanya cukup mendapat dukungan positif dan belum pernah cacat.


Menurut saya, buku ini sangat bagus dan obyektif. Penulis memaparkan secara utuh sisi baik dan buruknya sosok Barack Hussein Obama yang saat ini sedang naik daun di dunia perpolitikan Amerika. Sisi baiknya, ia orang yang tidak pernah mengkhianati rakyatnya selama ia menjadi senator muda di Illinois. Tapi sisi buruknya, banyak cerita tentang dirinya melalui situs di internet, bahwa Obama bermuka dua. Selain itu, riwayat keluarga yang ia ceritakan dalam memoar Dreams From My Fahter, kebenarannya ceritanya tidak seutuhnya benar. Ada sebagian yang disembunyikan.

Kemudian, walaupun Obama lahir dan pernah besar dilingkungan muslim, namun pada akhirnya ia mmilih untuk menjadi kristiani. Selain itu, di masa pencarian jati dirinya ia terlibat dalam dunia hitam. Mengonsumsi narkoba, perokok berat, dan minum-minuman beralkohol. Namun, masa kelam itu ia tinggalkan. Itulah sasaran empuk musuhnya untuk menjatuhkan sosok Obama yang saat ini sedang melegenda.

Saya menganjurkan pada seluruh kepala daerah di Lampung baik yang sudah terpilih maupun yang saat ini sedang menyalonkan diri sebagai kepala daerah, untuk membaca dan mempelajari sepak terjang Barack Obama. Dengan harapan, sosok Obama bisa menjadi inspirasi bagi Anda semua. Supaya menjadi pemimpin yang tidak mengingkari janji. Cukuplah George W Bush menjadi pelajaran bagi kita, ia kini sudah ditinggalkan rakyatnya, lantaran keegoisannya selama memimpin Amerika Serikat. Mungkin, jika kedepan ternyata Barack Obama benar menjadi presiden Amerika, mungkin dunia barat akan menjadi kiblat negara lain menuju perubahan yang lebih berarti.

Catatan sedikit saja untuk penulis ataupun penerbit, meskipun pengumpulan datanya relatif lengkap, ada baiknya, penulis memerhatikan ejaan. Menurut saya, selama saya membaca buku ini ada beberapa kesalahan pengetikan. Memang tidak banyak, tapi hal itu bisa mengganggu kekhusukan pembaca. Kemudian ada beberapa halaman yang muncul kembali pada halaman berikutnya. Saya pikir itu juga mengganggu. Saran saya, untuk cetakan berikutnya, mohon diperhatikan secara detail baik dari segi pengetikan ejaan maupun halaman demi halaman.[]

Eni Muslihah
Penggiat Bengkel Jurnalis, tinggal di Bandar Lampung

0 komentar: