ani muslihah. Powered by Blogger.

Archives

kolom komentar


ShoutMix chat widget

Search This Blog

rss

Pages

Friday, June 26, 2009

Anak Solih Harapan Kita Semua

Halloo..ketemu lagi dengan topik yang berbeda. Kali ini aku mau cerita tentang perkembangan keponakanku yang benama Ahda Sabila.

Ahda Sabila itu, keponakan dari abangku yang bernama Khoirul Anwar yang menikah dengan Wiwik Sulianti sekitar 2 tahun lalu kalau tidak salah.

Bulan Mei kemarin, usia Ahda genap 1 tahun. Ahda termasuk anak yang lincah dan cepat pertumbuhannya dari sekian banyak keponakanku. Sebelum satu tahun, Ahda sudah bisa berjalan dan enam gigi depannya sudah tumbuh. Nah, tepat usia yang satu tahun, dia sudah mulai belajar berbicara. Tapi sayang, vocab yang pertama kali bisa dibicarakan dengan lancar adalah "Apa lo?"

Gaya bicara yang begitu, sambil dia tunjukkan ekspresi kepala yang mendangak dan mata dengan tatapan sinis. Ini menandakan bahwa dia sedang kesal. Nah, rasa kesal itu, biasanya tumpah manakala dia sedang berebut mainan dengan Abangya yang bernama Zul Asfi Arraihan. Kata 'Apa lo' ini dia dapat dari abang yang satu ini.

Kalau abangku bilang, satu kebanggaan mendengar Ahda bisa bicara dalam waktu yang relatif cepat. Tapi disayangkan, kosakata yang pertama kali keluar bukan kata-kata yang indah dan menyenangkan untuk didengar oleh teliga kedua orangtuanya serta paman dan amahnya.

Yah..namanya juga anak seusia Ahda. Pasti kata yang keluar adalah kata yang kerap ia dengar dari lingkungan sekitarnya. Amah sih, melihat gaya kamu yang begitu, sebenarnya ga seneng, tapi dengan ekspresi yang polos itu, maka Amah cuma bisa ketawa. Lucu abis. Ha3x...

Ga ada yang salah dari sikap Ahda maupun Asfi. Kalian begitu karena kalian hidup bersosial, karena kalian bukan mahluk individual. Pun demikian halnya dengan Wildan, Wildan seneng nonton senetron Inayah atau hafal dengan lagu-lagu orang dewasa juga, karena Wildan hidup dalam sebuah komunitas.

Tidak ada yang salah dengan diri kalian. Karena pada hakikatnya, anak itu, diibaratkan kertas kosong. Sistem ingin menggoreskan apa saja, memori kalian mudah sekali menyerapnya dan memori itu, terus akan melekat pada diri kalian dan pada akhirnya membentuk pribadi/karakter kalian. Saat ini kalian belum bisa menyerap dan menyaring sistem dengan baik.

Disinilah, tugas orang tua kalia sayang. Meluruskan, membenarkan dan menerangkan dengan bahasa yang mudah kalian mengerti. Tapi proses meluruskan itu, bukan pula dengan cara yang keras. Karena rosul tidak pernah mendidik cucunya Husein dengan kekerasan. Beberapa kali, Husein sering naik di atas pundak rosul manakala beliau sedang solat. Tapi rosul tidak pernah marah.

Nah, abang dan ayu ku. Didik dan besarkan semua keponakanku dengan baik. Dengan cara yang dibenarkan. Jangan perlakukan mereka dengan keras tapi tidak pula terlalu lembek, sehingga mereka bisa berlaku kurang ajar dengan kalian nantinya. Ke depan, mereka punya karakter yang seperti apa, itulah hasil didikan kalian. Maka azamkan dari sekarang, didik mereka dengan baik.

Aku ingin semua, generasi kita adalah generasi yang solih/hah. Generasi yang punya nilai manfaat di masanya nanti. Generasi yang bisa membawa gemilangnya Dinullah di muka bumi ini. Bukan generasi yang menghambat visi yang sudah kita bangun sejak beberapa tahun lamanya. Didiklah anak-anak kita, jadi anak yang solih. Karena mereka adalah harta yang tak tertandingi dengan apapun.

Tuesday, June 23, 2009

Menikah dengan Cara yang Indah

Sebenernya aq tu malu pengen menceritakan masalah ini. Apalagi sampai ketahuan banyak orang. Masalah ini adalah masalah yang dirundung oleh sebagian anak gadis yang sudah mencukupi umurnya.

Pasti temen-temen sudah bisa tebak ya! Yah..itulah dia, masalah jodoh yang tak kunjung datang. Satu sayapku yang hilang dan belum juga aku ketemukan dimana rimbanya.

Banyak orang bilang dan mereka yang tidak tahu kepribadianku mengatakan, bahwa anak gadis yang usianya lebih dari 25 tahun, namun tak kunjung datang lelaki yang mau meminangnya, di bilang, katanya pemilih alias terlalu selektif. Bahkan ada juga yang bilang terlalu menutup diri. Sehingga sulit, bagi laki-laki mendekati diriku..

Padahal kenyataannya tidak begitu. Siapalah aku ini, berani-beraninya menyeleksi anak orang. secara fisik, ga cantik-cantik amat. Isi kepala, datar-datar aja. Apalagi masalah harta dan kedudukan, Wah.. Aku termasuk dalam barisan orang yang perekonomiannya cukup-cukup aja tidak berkelebihan. Apalagi masalah kedudukan, aku ini, cuma kuli tinta yang tidak punya hak dan wewenang untuk memberi sebuah kebijakan baik di kantor maupun dimana sajalah.

Jadi salah besar, kalau ada yang bilang, hingga sekarang aku belum nikah dikarenakan terlalu selektif.

Tahukah kalian, sesungguhnya di usia yang segini ini, paling rawan deh, kalau ada orang yang bertanya 'kapan nikah?' apalagi sampai ada yang mengaitkan, pergaulan ku yang mereka nilai cukup luas. "Masa sih, orang yang punya banyak temen belum juga ada yang mengena di hati?"...

Sebenarnya, ini statemen orang yang sangat aku benci. Apa korelasinya antara pergaulan luas dengan jodoh? Toh, ga sedikit juga orang yang aktivitasnya hanya dilingkungan sempit akhirnya mereka nikah dalam usia yang relatif mudah. Tapi ya tidak sedikit juga, orang luas pergaulannya nikahnya juga dalam usia muda. Semua menemui masa itu, karena memang sudah Allah gariskan si fulan, pada usia sekian menikah dengan ini dan dari keturunan yang begini.

Sekali lagi, itu adalah takdir Allah. Sama sekali tidak ada rekayasa. Pun demikian halnya yang terjadi pada diriku ini. Hingga detik ini, aku belum menemukan pasangan ideal ku, itu tidak lain, karena takdir.

Aku tidak mau main-main dengan takdir. Apalagi sampai memaksakan untuk datang takdir itu secepat dan sekehendak diri ini. Aku ingin menjalani takdir ini dengan skenario Allah. Biarlah Allah yang menentukan kapan waktu itu datang.

Dalam hal ini, aku sangat meyakini, sesungguhnya, Allah menghendaki aku menjadi manusia yang matang dalam berfikir dan bersikap. manusia yang bijak dalam menentukan dan mengambil keputusan hidupnya. Tergesa-gesa mengambil keputusan untuk menikah, hanya karena alasan sudah umur, atau karena permintaan berbagai pihak. Sama sekali bukan caraku mengambil keputusan itu.

Saudaraku, ingin aku tegaskan bahwa. Jangan pernah lagi kalian memaksa aku segera mengakhiri masa lajang ini. Menikah itu adalah hal terindah dibayangkan bagi semua orang. Tapi tidak jarang juga, orang yang berguguran dan akhirnya memutuskan berhenti hanya pada usia pernikahan tertentu lantaran tidak bisa menyeimbangkan diri.

Pandangan terhadap pernikahan hampir sama dengan pandangan banyak orang. Memikirkan yang indah-indah saja. Tapi pandangan terhadap pernikahan juga sama seperti orang yang sudah berpengalaman menjalankannya. memutuskan diri untuk mengikatkan dan menyatukan diri pada orang yang berbeda latar belakang itu, adalah satu upaya keras.

Ada pertentangan, ada konflik, ada suka, ada bahagia, ada tangis, ada derita bahkan ada dusta. Itulah hakikatnya kehidupan rumah tangga. Makanya, kenapa Rosul mengistilahkan, menikah itu adalah bagian dari menyempurnakan agama. karena menikah itu, adalah proses pembelajaran seumur hidup dalam memahami karakter pasangan kita. Siapa yang mampu bertahan, maka dialah pemenangnya.

Konsep ini yang aku pahami. Sehingga tidak mudah bagi diri ini 'asal nyomot' lelaki manapun untuk dijadikan pendamping hidupku, hanya karena demi status sosial. Apa aku salah dengan pikiranku ini?

***
Aku sangat meyakini, saat yang terindah itu cepat atau lambat pasti kan segera menghampiriku. Pangeran berkuda putih dengan segala kesempurnaannya dimataku, akan meminangku tanpa memerdulikan segala kekuranganku. Saat itu pasti datang dengan cara yang indah dan membuat semua orang tersenyum, ikut merasakan kebahagiaanku.

Sekaran ini, Allah menghendaki aku terus memperbaiki diri serta meningkatkan kualitas diri. Karena Allah akan menyandingkan aku dengan orang yang berkualitas dari segala aspek. jadi biarkan aku menikmati kesendirianku hingga saatnya tiba ya. jangan desak aku melangkah terburu-buru. Terima kasih..

Sunday, June 21, 2009

Puisi Tentang Cinta

Sudah lama sih, cari makna tentang cinta. Ternyata cinta itu adalah sumber energi bagi orang yang dilenakan oleh cinta. Wahai manusia, bersyukurlah Anda yang pernah merasakan cinta sejati. Karena dengan cintalah, kita punya kekuatan untuk meraih cita-cita yang diinginkannya.

Dari sekian deretan cinta, hanya cinta kepada penguasa langit dan bumilah, yang bisa membalas cinta kita..Tidak ada istilah Dia meninggalkan kita, kitalah yang meninggalkannya..

so..slamat menikmati puisi ini..

Kenapa kita menutup mata
ketika kita tidur?
Ketika kita menangis?
Ketika kita membayangkan?

Ini karena hal terindah di dunia TIDAK
TERLIHAT...
Kita semua agak aneh... dan hidup
sendiri juga agak aneh...
Dan ketika kita menemukan seseorang
yang keunikannya SEJALAN dengan
kita..
Kita bergabung dengannya dan jatuh ke
dalam suatu keanehan serupa
yang dinamakan
CINTA..
Ada hal2 yang tidak ingin kita
lepaskan..
Orang2 yang tidak ingin kita
tinggalkan...
Tapi ingatlah...
melepaskan BUKAN akhir
dari dunia,
melainkan awal suatu kehidupan
baru..
Kebahagiaan ada untuk mereka yang
menangis,
mereka yang tersakiti,
mereka yang telah
mencari...
dan mereka yang telah
mencoba..
Karena MEREKALAH yang bisa
menghargai
betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.
CINTA yang AGUNG?
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan
MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu
dan kamu MASIH menunggunya
dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu MASIH bisa tersenyum
sambil berkata: "Aku
turut berbahagia untukmu"
Apabila cinta tidak berhasil...
BEBASKAN dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan
sayapnya dan terbang ke alam
bebas LAGI..
Ingatlah...bahwa kamu mungkin
menemukan cinta dan
kehilangannya..
Tapi..ketika cinta itu mati..
kamu TIDAK perlu mati
bersamanya...
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..
MELAINKAN mereka yang tetap
tegar ketika mereka
jatuh.
Entah bagaimana...dalam
perjalanan kehidupan,
kamu belajar tentang dirimu sendiri..
dan menyadari bahwa penyesalan
tidak seharusnya ada.
HANYALAH penghargaan abadi
atas pilihan2 kehidupan
yang telah kau buat.
TEMAN SEJATI...Mengerti ketika kamu berkata 'Aku lupa..'
Menunggu selamanya ketika
kamu berkata'Tunggu
sebentar'
Tetap tinggal ketika kamu
berkata: "Tinggalkan aku sendiri"
Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata: "Bolehkah saya masuk?"
MENCINTAI...
BUKANlah bagaimana kamu melupakan..melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN..
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan.. melainkan bagaimana kamu MENGERTI..
BUKANlah apa yang kamu lihat..melainkan apa yang kamu RASAKAN..
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan..melainkan bagaimana kamu BERTAHAN..
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati...
dibandingkan menangis tersedu2..
Air mata yang keluar dapat dihapus..
sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah
hilang..
Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang..
Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah,
kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorang..
LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri..
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang.
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita,
MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila
kita melepaskannya.
Apabila kamu benar2 mencintai seseorang, jangan lepaskan dia..
jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar2 mencintai MELAINKAN
BERJUANGLAH demi cintamu.
Itulah CINTA SEJATI.
Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA berjalan bersama orang
'yang tersedia'
Lebih baik menunggu orang yang kamucintai DARIPADA orang yang berada
disekelilingmu
Lebih baik menunggu orang yang tepat karena hidup ini terlalu singkat untuk
dibuang hanya dengan 'seseorang'
Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti hatimu
dan kadang kala,
teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta
yang tidak kamu sadari.
And now find Ur Love ..........

Tuesday, June 16, 2009

Siapapun Presidennya, Mesti Meneruskan Pembangunan!

Calon presiden RI Jusuf Kalla (JK) dan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), sudah berkampanye di Sang Bumi Ruwa Jurai. Kalau JK di Graha Gading pada hari Sabtu sore (13-06), sementara SBY pada hari Rabu (16-06) di GOR Saburai, Bandar Lampung.

Menurutku, kedua pasangan ini, cukup menarik perhatianku. Pertama, 5 tahun sebelumnya, mereka berdua bersepakat untuk se iya dan se kata dalam membangun negeri ini. Namun, pada akhirnya, kedua pasangan ini harus perang opini. Masing-masing, saling merebut perhatian rakyat Indonesia, bahwa masing-masing mereka, adalah orang yang layak untuk meneruskan kepemimpinannya.

Oke,coba penulis utarakan, bagaimana cara mereka perang opini itu.

Sewaktu JK berkampanye di Lampung, tapatnya di Graha Wangsa, JK mengatakan bahwa pasangannya merupakan pasangan nusantara dihadapan sejumlah tokoh masyarakat Lampung. Kenapa pasangan nusantara? karena menurut alibi mereka, pasangan ini terdiri dari berbagai suku. JK sendiri berasal Sulawesi Selatan sementara istrinya Nyonya Mufida Kalla bersuku Sumatera Barat. Kemudian Wakilnya Wiranto suku Jawa sementara istrinya berasal dari Gorontalo.

Menurutnya, ketika itu, negeri ini berhak dipimpin oleh siapapun dan dari manapun asalnya yang terpenting masih dikelola oleh anak bangsa sendiri. "Mungkin, pemimpin mendatang, akan ada yang dari Lampung," tutur JK saat berorasi politik dihadapan masyarakat Lampung.

Hari itu juga, JK mengatakan akan memajukan ekonomi kerakyatan. Tidak ingin, ada negara lain yang berhak mengintervensi negeri ini. Maju lebih cepat dan lebih baik. Itulah, tagline yang terus diteriakan oleh Tim Sukses JK-WIranto saat pasangan ini menjanjikan kehidupan lebih layak untuk bumi pertiwi ini.

Dalam kesempatan itu juga, JK menguraikan beberapa keberhasilan yang telah ia lakukan selama ia menjabat sebagai wakil presiden. Satu diantaranya, JK telah membebaskan Maluku Utara dari konflik agama. Sebagai perantara perdamaian masyarakat Aceh dan lain sebagainya.

***

Sementara SBY, saat berkampanye, juga menyebutkan beberapa keberhasilannya salah satu yang menjadi produk andalannya adalah PNPM (Perencanaan Nasional Pemberdayaan Masyarakat ) Mandiri dan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Selain itu, dengan lantang SBY mengatakan telah memlunaskan hutang negeri ini terhadap IMF serta terbebas dari CGI.

Tagline yang diusungnya "Lanjutkan!"

Dalam hal ini, sepertinya SBY merasa menjadi manusia yang selalu disalahkan. Sementara, jika ada keberhasilan dalam kepemimpinannya semua pihak mengaku ini andil saya dan saya. Sepertinya juga, SBY masih menggunakan strategi pemasaran lama. Ia merasa dirinya terzolimi.

Dan pada akhir orasinya ia mengatakan, keberhasilan yang dirasakan sekarang oleh bangsa ini, karena sejak kepemimpinan Soekarno hingga kepemimpinan sekarang, telah melakukan kerja keras yang berkesinambungan. Tidak satu pribadi pun berhak mengaku kerjanya sendiri.

Halus sekali sindirian itu dan cukup jelas siapa orang yang pantas mendapat sindiran itu. Mereka tidak sadar, bahwa sekarang ini mereka sedang menjadi penilaian sekitar 200-an juta penduduk negeri ini. Semakin sering mereka menghujat pasangan lain, maka semakin turun kredibilitas mereka diharapan jutaan mata penduduk Indonesia.

Mereka berhak mengklaim ini keberhasilannya. Ini karena kerja kerasnya dan itu karena kebijakannya. Silakan akui apa yang menjadi kehebatan kalian yang patut ditonjolkan pada masyarakat Indonesia. Tapi ingatlah, masih banyak persoalan krusial di negeri ini.

Ke depan, siapapun presidennya, lebih baik negeri ini ada yang memimpin daripada tidak sama sekali. Siapapun berhak meneruskan pembangunan yang sudah berjalan puluhan tahun lamanya. Toh, kalian dibayar rakyat untuk meneruskan pembangunan bukan untuk bersantai-santai***

Tuesday, June 9, 2009

Dewan Pensiun: Pantaskah di Beri Penghargaan Emas 10 Gram?

Hei..hei...hei... aku datang lagi, guna melanjutkan menumpahkan pikiran yang terputus sejenak. Oya, teman, kemarin malam aku sempat dengar dialog di Metro TV soal penghargaan Anggota legislatif yang pensiun berupa cincin emas 23 karat, seberat 10 gram. Idih... kenapa sih, wakil rakyat itu suka memunculkan ide yang aneh-aneh aja ditengah kemiskinan dan krisis global yang melanda dunia, wabil khusus Indonesia.

Bayanglah, cincin emas sekarang 1 gram harganya berapa, terus kalikan dengan sekitar 500-an anggota dewan. Terus totalkan berapa jumlah uang rakyat yang harus di buang secara mubazir(duh, males ah menghitungnya, bikin kepalaku tambah sakit aja membayangkan jumlahnya), hanya untuk kasih mereka penghargaan, bahwa para anggota dewan itu, telah menyampaikan aspirasi dan perjuangkan rakyat secara sempurna.

Padahal, coba kita cek, berapa gaji pokok dan tunjangan yang mereka dapatkan dalam satu bulan? Sepadankah gaji dengan keringat dan pikiran yang sudah mereka keluarkan? Weleh..weleh.. dulu minta fasilitas laptop sekarang minta diberi penghargaan berupa cincin. Ntar tahun depan, apa lagi ide kampungan yang akan mereka munculkan?

Masa sih, tidak kepikiran di otak mereka, masih ada anak yang putus sekolah karena rakyat miskin tidak bisa membiayai anak sekolah dengan baik? Padahal, jika saja pemerintah mau menganggarkan 20 persen penuh pendidikan di Indonesia, maka yakinlah, bangsa ini pasti punya generasi yang terdidik, berwawasan luas. Dengan demikian, maka tidak ada istilah lagi di Indonesia ini, anak bangsa yang menjadi babu di rumahnya sendiri. Generasi kita akan punya wibawa dimata internasional. Dan tidak perlu, minta pendapat negara lain dalam menentukan kemajuan bangsanya.

Itu sih, budaya konsumtif pemerintah kita sudah terlalu mendarah daging. Bahkan, tahan sampai pinjam ke sana-ke mari, untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya tidak terlalu penting dan terlalu diada-adakan. Dan budaya ini juga, rupanya, sudah melekat di seluruh lapisan masyarakat.

Sekarang coba kita buktikan, bahwa negara kita ini sebagian besarnya rakyatnya adalah penganut sistem perekonomian konsumtif. Disadari atau tidak, sederhana saja contohnya, rumah orang yang hidupnya dibawah garis kemiskinan, sederhananya lagi orang tidak berada, mereka bisa tahan membeli televisi atau elektronik lainnya yang sifatnya kebutuhan primer. Tapi mereka akan susah mengeluarkan biaya untuk pendidikan. Kalau toh benar-benar tidak punya uang, mereka bisa tahan membeli dengan sistem cicilan yang bunganya bejibun besarnya. Makanya, di negara kita ini, menjamur, perusahaan yang menawarkan jasa leasing.

Kenapa sih, ga belajar jadi manusia prihatin dan menerima kenyataan? Coba kita lihat negara maju atau orang yang punya pemikiran maju, mereka jauh lebih senang punya kehidupan yang sederhana dan sehat. Jepang aja deh yang dijadikan contoh. Negara yang sebegitu majunya, rakyatnya, kalau mau pergi kemana-mana, pakai sepeda. Ga’ pake malu-malu mereka mengayunkan pedal sepeda dengan kakinya itu. Hidup mereka teratur dan punya daya saing.

Jujurku katakan, sesungguhnya aku tidak bangga menjadi anak bangsa ini. Aku merasa harga diriku sebagai rakyat dilecehkan dengan kebiasaan pengelola bangsa ini dan masyarakatnya yang menganut budaya konsumtif dan ikut-ikutan. Aku lebih bangga jadi anak bangsa yang hidupnya serba terbatas, tapi punya izzah dan punya taring yang garang. Sehingga orang lain tidak akan menginjak-injak harga diriku.

Harga diri ini mahal, melebihi setumpuk harga dan kekuasaan. Dan harga diri itu, Cuma diberikah oleh Allah pada hambaNya yang tidak menundukkan dirinya pada sebuah materi belaka. Ya Allah, aku berlindung dari pada kecintaan dunia dan takut mati. Hingga akhir hayatku dan berlindung dari pemerintahan yang zalim dan tiran.***

Thursday, June 4, 2009

Damailah Lampungku!

Hi..hi..hi..sudah lama aku tidak menyambangi blog kesayanganku, kangennya luar biasa. Banyak hal-hal yang terjadi di Lampung selama ini, sehingganya, membuat aku keteteran. Belum sempat menuangkan beberapa ide yang terendap dikepalaku. Idenya macem-macem, dari masalah pribadi sampai masalah terkini tentang perpolitikan di Lampung yang kian hari, kian memanas saja.

Tentunya, semua ide dan pemikiran itu, tidak mungkin aku tuangkan sekaligus dalam tulisan ini. Terlalu banyak dan bisa berakibat pada kebosanan pada pembaca setia blogku. he..he..he

Baiklah teman, sistematisnya, aku mau cerita soal perkembangan Lampung dulu, baru episode berikutnya, kala waktu mengizinkan kita bersua lagi, maka aku akan menceritakan hal lainnya yang lebih menarik untuk diikuti. Tentunya, saya akan menyajikan dengan bahasa yang lebih lugas, sederhana dan tidak monoton. Bukanlah tulisan yang demikian yang kalian nanti-nantikan dari seorang penulis blog yang bernama Eni Muslihah. (Weleh..weleh..)intronya kepanjangan.

Tanggal 2 juni kemarin, pasangan gubernur dan wakil gubernur Lampung terpilih Sjahroedin ZP dan Joko Umar Said, resmi dilantik sebagai kepala daerah oleh Mendagri Mardianto. Prosesi pengambilan sumpah dan pelantikan berjalan dengan lancar. Sedikitnya 1314 personel kepolisian dikerahkan untuk mengawal suksesnya pelantikan kemanten ini.

Banyak alasan yang mendasar mengapa pengambilan sumpah jabatan pasangan ini dikawal ketat oleh kepolisian. Pertama, pihak kepolisian dalam hal ini Poltabes Bandar Lampung tidak ingin mendengar laporan "kebobolan" selama masa pengamanannya. mobil water cannon, ambulans, helykopter bahkan mobil pemadam kebakaran sudah disiapkan sejak satu hari sebelum pelaksanaan pelantikan.

Selain itu, rumah kedua pasangan juga dijaga ketat oleh personel kepolisian. Detik-detik pelaksanaan pelantikan, kedua orang ternama di Lampung ini, diiring dari rumah hingga gedung dewan perwakilan rakyat. Pun demikian, pengamanan yang sama juga dilakukan untuk Mendagri Mardianto dari Bandar Udara Radin Intan-Natar. Sekali lagi, kepolisian tidak ingin proses ini tidak berjalan dengan lancar.

Alasan berikutnya, sekitar dua pekan sebelum masa pelantikan, pasangan ini sempat dibuat ketar-ketir oleh Komisi Pemilihan Umum (KPUD) dan Ketua DPRD Provinsi Lampung. Dua, lembaga ini secara bersamaan, yakni tanggal 19 Mei telah melayangkan surat usulan terkait pembatalan pelaksanaan gubernur terpilih periode 2009-2014 Sjahroedin ZP dan Joko Umar Said. Dengan alasan, pasangan ini telah melakukan pelanggaran pada masa kampanye. Yakni melakukan money politik yang dilakukan oleh salah satu tim suksesnya yang bernama Nurlaila.

Keluarnya putusan ini, membuat elemen masyarakat bergejolak. Hampir setiap hari kantor KPUD dan DPRD Lampung di demo masyarakat. Tuntutan mereka meminta ketua KPU Lampung Edwin Hanibal bersama 3 anggota KPU lainnya di copot dari jabatannya dan tidak menunda pelantikan gubernur terpilih. Konon kabarnya, elemen masyarakat yang menggelar demo ini adalah masa simpatisan murni bin loyal kepada UJ.

Sampai saya menuliskan peristiwa ini, pagi harinya, Kantor KPU Lampung lagi, di demo oleh masa UJ. Kali ini mereka benar-benar tidak main-main. Sekelas Sutan Sjahrir ikut juga datang ke sana. Dia masuk ke dalam ruangan, bertemu langsung dengan Edwin Hanibal sambil berteriak-teriak.

"Edwin, keluar kamu. Temui masa yang sedang berdemo di depan," kata dia sambil memekik..
"Kamu laki-laki kan?" tambahnya...
"Sudah lama saya mencari kamu, tapi kamu tidak pernah ada ditempat," lanjutnya lagi...
"Bukan karena Sjahroedin yang sudah kamu injak-injak, tapi ini persoalan Lampung,"
"Ayo sekarang kita berdebat, jangan seperti anak kecil" tuturnya...
"Saya ini tau, kalau kamu itu kerjaannya main perempuan saja bisanya," pungkas Sjahrir...

Pada adegan seru itu, para wartawan yang tengah berwawancara dengan Edwin, spontan langsung terdiam mengejar jawaban-jawaban Edwin yang sudah lama diburu oleh kuli tinta ini. Beberapa teman media elektronik, langsung merekam adegan seru itu. Sementara media cetak, sibuk menuliskan kata-kata yang keluar begitu lancarnya dari lelaki berbadan besar nan berambut putih itu.

Edwin tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya diam, mendengarkan dan menatap tidak sepandangan pada bapak tua yang kerap kali ia sebut 'abang' mana kala Sjahrir kian meninggi suaranya.

Pada peristiwa itu, satu mikrofon telah rusak karena diadu terus di meja yang tidak bisa bergerak itu. Wajah Edwin, tampak memerah. Jika saja, hari itu, ia coba melakukan perlawanan, yakinlah.. di ruang itu, pasti akan ada peristiwa berdarah-darah. menurut pandangan salah satu rekan wartawan, sebilah pisau lipat sudah dipersiapkan oleh tim UJ. Entahlah, akan dipergunakan untuk apa benda tajam itu.

Usai, adegan hardik-menghardik, bahkan sampai ada kata kotor yang keluar dari salah satu tim UJ. kata itu, benar-benar menurutku tidak pantas dikeluarkan dari orang yang bisa dikata terdidik. (untuk kata yang satu ini mendingan aku sensor deh. he3x..), Sjahrir beserta rombongan meninggalkan kantor KPU. Salah satu tim inteligen, sergap mengamankan Edwin, masuk dalam ruang humas lantas...setelah itu, Edwin sudah tidak nampak lagi.
***
Heh...Jantungku berdetak kencang. Dalam suasana panik itu, aku coba melaporkan peristiwa yang baru saja aku saksikan bersama sejumlah teman media. Gemetar. Keringat dingin dan takut. Itulah perasaan yang muncul pada diriku saat melaporkan kronologi kejadian pada Radio tempat aku mengabdi.

***
Aku sebagai masyarakat hanya bisa bilang, hentikan perseteruan ini. Jangan sampai ada darah yang menetes hanya karena ego yang bergejolak di hati kalian. Toh, sudah kita saksikan bersama pemerintah pusat sudah memutuskan dan melantik gubernur yang memang sudah menjadi pilihan rakyat. Pihak yang merasa tidak dimenangkan pun sudah menyatakan legawa menerima keputusan pusat. Lantas, pasal apalagi yang membuat kalian 'kubu gajah' berseteru?

Kita tidak inginkan, seperti Ambon, Maluku dan beberapa daerah lainnya yang berkonflik? akan banyak pihak yang dirugikan jika kalian tetap mengedepankan ego. Menang jadi api kalahpun jadi abu. Cukup adegan Kamis pagi ini, sebagai sebuah penutup dari sekian permasalahan yang terendap dalam diri kalian.***