ani muslihah. Powered by Blogger.

Archives

kolom komentar


ShoutMix chat widget

Search This Blog

rss

Pages

Monday, December 15, 2008

Eni! Apa Kontribusi mu untuk Perempuan?

Kemarin Senin (14-12), saya bersama teman ikut partisipasi aktif menyelenggarakan pelayanan kesehatan gratis. Kegiatan ini terlaksana kerjabareng Pos Kesehatan Peduli Umat (PKPU) dan Indosat.

Kegiatan ini terlaksana sudah yang kesekian kalianya. Titik sasarannya adalah daerah yang jauh dari pusat pelayanan atau daerah yang bisa terbilang miskin. Bentuk aksi sosialnya, dari pemeriksaan kesehatan, memberikan makanan tambahan baik pada balita maupun ibu hamil dan menyusui serta pelayanan USG gratis.

Dari satu tempat ke tempat lainnya, kami selalu mengalami pembludakan pasien. Targetan awal kami selalu meleset. Saking membludaknya, saya yang semestinya punya job sebagai kuli tinta atau fotografer suka beralih jadi apoteker bahkan asisten dokter. Nensi darah, kasi nasehat pasien sampai meracik obat-obatan. “Wih.. lama-lama ibu wartawan satu ini bisa ahli di dunia apoteker,” kata salah satu teman yang memandu perjalanan kami.

Tapi bukan itu inti yang akan saya ceritakan pada temen-temen.

Perlu diketahui, sebagian besar pasien yang ditangani oleh tim medis adalah kaum hawa. Hamper bisa saya perkirakan mereka berpendidikan rendah, tidak punya banyak pengalaman dan miskin. Secara kasap mata, menurut saya, ibu-ibu itu masih bisa diarahkan dan di bentuk jadi manusia yang berdaya secara skill dan kecerdasan.

Saya punya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) namanya Lembaga Pemberdayaan Keterampilan Perempuan (LPKP) sekupnya tingkat Kota Bandar Lampung saja. Visinya pengen semua perempuan khususnya Bandar Lampung cerdas dan berakhlak. Misinya, perempuan punya keterampilan sehingga bisa mandiri, kalau sudah mandiri pasti punya waktu untuk mencerdaskan diri secara fikriyah dan ruhiyah. Kalau sudah cerdas secara fikriyah dan ruhiyah, maka rumah tangga akan tentram dan mampu melahirkan dan mendidik generasi penerus jadi anak yang solih dan solihah.

Kalau sudah begini, cita-cita mau punya Negara yang madani jadi segera terwujud. Inget! LSM ini didirikan bukan dengan niatan menjadikan kaum adam sebagai saingan. Tapi menjadikan pria sebagai mitra untuk mewujudkan cita-cita bersama. Saya sangat anti dengan gerakan feminisme. Ga’sesuai dengan Alquran dan Assunah. Dari jaman bahela Allah ga’ pernah beda-bedain hambaNya.

Tahukah wahai teman-teman? Bandar Lampung itu bukan desa melainkan perkotaan yang notabene orang-orangnya dan segala sesuatunya jauh lebih maju dari desa. Ga’ usah jauh-jauh deh. Ditempat tinggal ku yang terletak di jantung kota saja, kaum ibu atau perempuan, masih jauh dari berpikir maju. Mengapa? Karena masih banyak perempuan modern yang enggan membagikan ilmunya pada sesame kaumnya.

Ditempat tinggal ku, masih banyak anak gadis yang tidak menyelesaikan sekolah karena orang tuanya tidak punya biaya. Ditempat tinggal ku, masih banyak ibu yang tidak mengenal angka dan huruf. Ditempat tinggal ku masih ada ibu yang tidak tahu nilai mata uang. Masya Allah!!! Ini real world….gitu salah satu temen diskusi ku bilang. Katanya, hidup itu tak selamanya bagus dan mulus. Mesti buka mata buka telinga bo!

Kemana aku selama ini? Objek dawah depan mata! Aku selalu disibukkan dengan urusan besar tapi melupakan urusan kecil. Mungkin ini jawabannya, kenapa masih banyak di sudut kota ini perempuan yang belum berdaya. Karena masih banyak orang yang sama seperti aku. Orang yang mementingkan diri sendiri dan mau menang sendiri. Orang yang ingin terlihat ‘Wah’ dan seterusnya. (Wah,ga bener aktivis dawah begini)

Ya Allah.. aku tidak main-main untuk mewujudkan impian ini. Ya Allah… yang maha membolak balikkan hati manusia. Hari ini aku sangat bersemangat menjadi agen perubahan itu Ya Allah… teguhkan hati ini untuk mewujudkan itu semua. Tuntun hamba Mu ini. Jangan Kau biarkan waktu-waktu ku habis hanya untuk mengerjakan sesuatu yang tidak bermanfaat. Aku serahkan hidup dan mati ini hanya pada Mu. Amin…