ani muslihah. Powered by Blogger.

Archives

kolom komentar


ShoutMix chat widget

Search This Blog

rss

Pages

Friday, May 15, 2009

Kala Allah tidak lagi Jadi Tujuan Hidup

Saat aku coba menulis, Jumat sore (15-05), Bandar Lampung diguyur hujan. Hmmm...rasanya sejuk banget hujan hari ini. Sesejuk hatiku yang baru dapat pencerahan dari teman yang sudah lama tidak pernah aku jumpai sebelumnya.

Aku terlalu sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Saking sibuknya, terkadang aku terlupa bahwa sebenarnya, hati ini membutuhkan 'cas' atau energi yang bisa mengembalikan alur hidup atau visi hidup yang aku bangun sejak belasan tahun lamanya.

Ya Allah..hampir saja aku tersingkir, terpalingkan dari perhatianmu. Aku tidak sabar dengan proses hidup. Aku terlalu menuruti angan-angan yang membuat aku terlarut sehingga aku hampir tergerus oleh fananya dunia.

Akhir-akhir ini, sudah banyak aktifitas berharga yang aku tinggalkan. Baca buku sudah mulai berkurang, tilawah quran terkadang satu minggu tidak dibaca termasuk berdiskusi dengan orang-orang solih dan cerdas juga dipastikan terhenti sama sekali.

Aku sendirian. Dan dalam kesendirianku, aku betul-betul merasakan ada satu yang hilang dalam hidupku. Aku butuh teman. Teman yang bisa ku ajak berbagi baik dalam senang maupun duka..

Dalam proses pencarianku, aku terjebak dengan rasa. Rasa yang belum tentu membawa aku pada sebuah kebahagiaan dunia-akhirat. Rasa yang lebih cenderung pada emosi sejenak dan ketika aku mendapatkan satu tegukan, maka aku akan merasakan haus yang berkepanjangan. Karena aku sudah sangat haus, maka aku akan membenarkan segala cara untuk mendapatkan itu semua. Akal sehat dan hati mulai tidak menyatu lagi, semuanya berfikir mengambil jalan pintas untuk mencapai rasa itu.

Rasa benci dan cinta adalah fitrahnya manusia. Tapi bila rasa itu sudah melebihi dari batas. Atau rasa itu bukan tertuju pada Sang Khaliq, maka kehampaan yang akan didapat. Aku, dalam hal ini hampir masuk dalam kehampaan hidup.

Allah...cukupkan pencarianku sampai disini saja. jangan Kau palingkan perhatianMu pada ku, aku sangat membutuhkanmu. Aku ingin tetap punya fitrah yang baik selayaknya manusia yang Engkau muliakan. Lindungi aku, dekaplah aku, bimbinglah aku. Jangan Kau condongkan hatiku pada kesesatan setelah Kau berikan hidayah dalam hidupku.***