ani muslihah. Powered by Blogger.

Archives

kolom komentar


ShoutMix chat widget

Search This Blog

rss

Pages

Saturday, January 3, 2009

celoteh tahun baru

Tahun 2008 sudah berlalu, kini saatnya memasuki tahun 2009. Tahun baru, semangat baru, menuju manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Itulah kurang lebih tagline yang sekarang saya usung untuk membakar diri ini, supaya jauh lebih baik dari hari sebelumnya.

Sesuai dengan Hadits Nabi, "Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari sebelumnya, dialah orang yang beruntung. Tapi barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka merugilah dia,"

Sepakatkah teman-teman dengan hadits yang baru saja saya utarakan di atas. Kalau sepakat, berarti kita sudah satu suhu untuk mewujudkan perubahan. Yah! perubahan menjadi manusia yang jauh lebih baik dan mulia di sisi Allah SWT dan manusia.
***
Eit..ceritanya mulai sedikit ngelantur dari judul di atas.

Sebenernya, saya mau cerita tentang keponakan yang tengah berlibur di rumah datuknya. Liburan mereka bertepatan dengan pergantian tahun. Tahukah teman, anak seumuran 6-10 tahun sangat senang sekali menikmati suasana pergantian tahun. Lah jangankan anak-anak, kita yang udah tuaan aja ga' bisa tidur mikirin pergantian tahun.

Senang melihat kembang api yang diluncurkan di udara, senang dengan bunyi sahut-sahutan petasan, senang dengan nuansa keramian dan senang dengan sahut-sahutan terompet kala pukul menujukkan 00.00 WIB dini hari. Saking senangnya, pada malam itu, hampir dipastikan semua orang tidak bisa tidur dan memutuskan untuk bertaburan keluar rumah untuk menikmati suasana pergantian tahun.

Budaya ini sudah sangat melekat di masyarakat seluruh dunia tanpa terkecuali. Semua orang begitu mengagungkan pergantian tahun. Sadarkah kita, bahwa sebagian besar yang merayakan pergantian tahun adalah beragama islam yang notabene hampir 95 persen adalah penduduk terbesar di dunia dan di Indonesia.

Kenapa pergantian tahun Hijriyah tidak sebegitu meriah pergantian tahun masehi? walah...panjang deh ceritanya. Butuh pemikiran dan usaha yang keras untuk merubah paradigma yang sudah mengakar rumput di diri orang islam sendiri.

Pergantian tahun semestinya tidak dimaknai dengan semangat meniup terompet dan sejenisnya. Ada makna yang mestinya kita renungkan. "Apa yang sudah saya perbuat untuk diri saya, keluarga saya, masyarakat saya, bangsa saya, agama saya,"

Tambah tahun, artinya tambah pula usia saya tapi jatah hidup di dunia ini semakin berkurang. Apa yang mesti saya pertanggungjawabkan selama saya hidup di dunia? Apa tujuan saya hidup di dunia ini? Apa cuma menuh-menuhin dunia atau memang ada amanah yang harus dijalankan?
***
Wah.. ngantur lagi neh.. Sorii.. di kepala ini banyak bener yang mau diomongin.

Tapi intinya begini, tahun baru 2009 saya sedikit merasa senang. Senang karena sudah mulai sedikit ngeh memaknai hidup. Yang bikin seneng lagi, hati ini sekarang mulai sedikit peka dengan lingkungan. Sekarang ini sepertinya ga' pengen deh ngerti sendirian, sekarang ini pengennya setiap ilmu yang udah didapat pengennya di transfer ke orang lain. Paling seneng nransfer ilmunya sama keluarga, keponakan juga teman.

Tahukah kalian, waktu pergantian tahun dari 2008 ke 2009 itu bertepatan dengan agresi militer tentara Israel La'natullah ke Palestina. Dalam insiden itu sedikitnya 300-an muslin Palestina meninggal dunia dan 2000-an lainnya luka-luka berat dan ringan. Korbannya anak-anak, wanita dan orang tua. Tidak ada aba-aba apa pun dalam menyerangan itu. Sampe tulisan ini saya buat, Israel tetap bersikukuh melancarkan agresinya dengan alasan meluluh lantahkan pemerintahan Hamaz.

Yang cukup buat gigi ini semakin geretekan, Dewan Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) tidak bertindak tegas atas pelanggaran HAM yang dilakukan Israel terhadap muslim Palestina. Sehingganya, dengan penuh kesombongan dan kecongkakan, Israel mengatakan akan terus melakukan agreasi seenak jidatnya. Masyarakat dunia mengecam kebiadaban Israel. Tapi sayang, PBB bergeming, tak berkutik mencegah tindakan Israel.

Tapi bagaimana kalau itu terjadi di negara belahan Eropa? pasti yang terkena imbasnya negara islam. Islam di anggap sebagai agama yang menebarkan permusuhan, teroris dan sebagainya. Untuk itu, Islam harus dibumihanguskan. Masya Allah...Dan yang paling bikin hati ini tambah miris, orang islamnya sendiri mengiyakan, membenarkan perkataan lawannya sendiri. Aneh ya..

eh, udah dulu ya... kali lain dilanjut lagi banyak urusan;)
c u