ani muslihah. Powered by Blogger.

Archives

kolom komentar


ShoutMix chat widget

Search This Blog

rss

Pages

Wednesday, July 8, 2009

Presidenku Harapan Bangsa

Hari ini Rabu (8-07), adalah hari yang sangat mendebarkan buat ketiga pasangan calon presiden. Mendebarkan, karena menang dan kalah adalah satu keniscayaan dalam sebuah pertarungan. Yang menang akan merasa lega karena tidak sia-sia biaya yang sudah dikeluarkan banyak, sementara yang kalah, tentu akan kecewa karena sekian milyar mungkin triliunan rupiah sudah dikeluarkan untuk mengambil simpati rakyat Indonesia.

Sampai saya menulis tetang tema pilpres 2009, beberapa TPS di Kota Bandar Lampung sudah ada yang melakukan perhitungan suara. Bahkan kabarnya, Rakata Institute juga tengah melakukan perhitungan cepat di Hotel Nusantara, Bandar Lampung.

Hasilnya seperti yang sudah saya duga sebelumnya, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berpasangan dengan Boediono, unggul disetiap TPS yang saya pantau. Disusul pasangan JK-Wiranto dan Megawati-Brabowo. Perbandingannya cukup menyolok antara pasangan nomor urut 2 dengan pasangan lainnya.

Seperti yang sudah saya duga juga, pasangan SBY merupakan pasangan kuat di negeri ini. Pamor diri selama ia menjabat presiden di negeri ini, sangat kuat. Rakyat Indonesia masih berharap SBY kembali melanjutkan kepemimpinannya. Selain, pamor diri, kemenangan SBY juga didukung dengan pembiyayaan yang besar dari berbagai pihak. Saya sendiri belum tahu, dari mana biaya kampanye SBY yang terkesan mewah, elegant dan terorganisir itu.

Selama saya, mengikuti prose kampanye SBY, bibir saya selalu berdecak kagum. Rapih sekali. Beda halnya dengan pasangan lainnya, Sebut saja Juuf Kalla. Saat ia berkampanye di Lampung, lebih spesifik lagi di Graha Wangsa, Teluk Betung. Meskipun sama-sama incumbent, Kampanye JK justru terkesan ala kadarnya. Semua yang mengelola settingan acara, murni orang lokal. Hanya saja, JK punya kekuatan 'lebih cepat lebih baik' dan JK selalu menceritakan prestasinya selama ia menjabat sebagai wakil presiden.

Tapi sayang, apa yang sudah diklaim oleh JK saat berkampanye dikhalayak banyak, mudah sekali dimentahkan oleh SBY sebagai presiden, dengan mengatakan, apa yang menjadi keberhasilan kita saat ini adalah berkat kerja keras dan kesungguhan dari pemerintahan sebelumnya. Menurutnya, kita ini hanya meneruskan saja.

Lebih parah lagi kampanye Megawati. Mungkin, kalau saja, saya ini sebagai juri, maka Pasangan Megawati akan saya beri nilai merah. Pasalnya, baik dalam persiapan pelaksanaan kampanye sampai isi yang disampaikan yang mengklaim dirinya paling cantik diantara pasangan lainnya, sama sekali tidak berbobot. Justru jenderung menjelek-jelekan pasangan lain, dan mengklaim hanya dalam pemerintahannyalah, segala kebutuhan bahan pokok bisa diatasi dengan baik, meskipun masa kepemimpinannya hanya 2 tahun saja.

Melihat, karakter ketiga pasangan calon ini, sampai detik pemilihan saya, secara pribadi tidak tertarik untuk memilih satu diantara mereka. Pagi sekali, temanku bernama Anggi Aribowo SMS, "Gimana bu, istiharonya, siapa yang paling layak jadi pemimpin negeri ini?, tetep milihkan?" SMS itu, aq jawab begini "Waduh Nggi, yang muncul dalam solatku pasangan nomor 4, gimana ya? kalau ada yang nomor 4 mungkin tak contreng. he3x.."

Dua jam berikutnya, bapak angkatku tersayang menelpon, memastikan sudahkah diri ini menyalurkan hak suaranya. Lagi-lagi saya menjawab belum ada pilihan yang mengena di hati, mohon diizinkan untuk cuti memilih dulu. ee..ee..ternyata, babe ngancem, kalau sampai tidak memilih maka be, tidak akan memberikan lagi uang jajan (he3x..) kaya anak kecil aja be.

Kalau saja, be mengizinkan saya untuk tidak memilih, mungkin pada pemilihan ini, saya benar-benar tidak datang ke bilik suara untuk memilih. Tapi, gertakan lucu babe itu cukup mengganggu pemikiranku. Yang mulanya, ingin ngintil gubernur mengunjungi atau memantau beberapa TPS seperti di rumah sakit, Rutan dan panti tuna netra, seketika langsung berubah haluan. Ambil kontak motor dan ngloyor undur diri dari rombongan, cuma mau bela-belai nurutin permintaan babe. Nyontreng.

Yah, akhirnya aq nyontreng juga. Tiga-tiganya aq contreng. Ha3x..Biar dah, semua pasangan aq kasi kesempatan untuk unjuk kebolehan memimpin negeri ini dalam periode yang bersamaan.

Tidak ada kata yang paling menyenangkan selain mengucap selamat pada pasangan yang berhasil memenangkan kompetisi ini. Ingatlah pemimpinku, serjuta harap rakyatmu menghendaki negeri ini makmur dan sejahtera. Lima tahun, memang bukan bukan waktu yang cukup untuk membenahi kebobrokan negeri ini. Tapi lima tahun, adalah waktu yang cukup untuk memenuhi setiap janji yang sudah kalian lontarkan kepada kami.