ani muslihah. Powered by Blogger.

Archives

kolom komentar


ShoutMix chat widget

Search This Blog

rss

Pages

Thursday, June 4, 2009

Damailah Lampungku!

Hi..hi..hi..sudah lama aku tidak menyambangi blog kesayanganku, kangennya luar biasa. Banyak hal-hal yang terjadi di Lampung selama ini, sehingganya, membuat aku keteteran. Belum sempat menuangkan beberapa ide yang terendap dikepalaku. Idenya macem-macem, dari masalah pribadi sampai masalah terkini tentang perpolitikan di Lampung yang kian hari, kian memanas saja.

Tentunya, semua ide dan pemikiran itu, tidak mungkin aku tuangkan sekaligus dalam tulisan ini. Terlalu banyak dan bisa berakibat pada kebosanan pada pembaca setia blogku. he..he..he

Baiklah teman, sistematisnya, aku mau cerita soal perkembangan Lampung dulu, baru episode berikutnya, kala waktu mengizinkan kita bersua lagi, maka aku akan menceritakan hal lainnya yang lebih menarik untuk diikuti. Tentunya, saya akan menyajikan dengan bahasa yang lebih lugas, sederhana dan tidak monoton. Bukanlah tulisan yang demikian yang kalian nanti-nantikan dari seorang penulis blog yang bernama Eni Muslihah. (Weleh..weleh..)intronya kepanjangan.

Tanggal 2 juni kemarin, pasangan gubernur dan wakil gubernur Lampung terpilih Sjahroedin ZP dan Joko Umar Said, resmi dilantik sebagai kepala daerah oleh Mendagri Mardianto. Prosesi pengambilan sumpah dan pelantikan berjalan dengan lancar. Sedikitnya 1314 personel kepolisian dikerahkan untuk mengawal suksesnya pelantikan kemanten ini.

Banyak alasan yang mendasar mengapa pengambilan sumpah jabatan pasangan ini dikawal ketat oleh kepolisian. Pertama, pihak kepolisian dalam hal ini Poltabes Bandar Lampung tidak ingin mendengar laporan "kebobolan" selama masa pengamanannya. mobil water cannon, ambulans, helykopter bahkan mobil pemadam kebakaran sudah disiapkan sejak satu hari sebelum pelaksanaan pelantikan.

Selain itu, rumah kedua pasangan juga dijaga ketat oleh personel kepolisian. Detik-detik pelaksanaan pelantikan, kedua orang ternama di Lampung ini, diiring dari rumah hingga gedung dewan perwakilan rakyat. Pun demikian, pengamanan yang sama juga dilakukan untuk Mendagri Mardianto dari Bandar Udara Radin Intan-Natar. Sekali lagi, kepolisian tidak ingin proses ini tidak berjalan dengan lancar.

Alasan berikutnya, sekitar dua pekan sebelum masa pelantikan, pasangan ini sempat dibuat ketar-ketir oleh Komisi Pemilihan Umum (KPUD) dan Ketua DPRD Provinsi Lampung. Dua, lembaga ini secara bersamaan, yakni tanggal 19 Mei telah melayangkan surat usulan terkait pembatalan pelaksanaan gubernur terpilih periode 2009-2014 Sjahroedin ZP dan Joko Umar Said. Dengan alasan, pasangan ini telah melakukan pelanggaran pada masa kampanye. Yakni melakukan money politik yang dilakukan oleh salah satu tim suksesnya yang bernama Nurlaila.

Keluarnya putusan ini, membuat elemen masyarakat bergejolak. Hampir setiap hari kantor KPUD dan DPRD Lampung di demo masyarakat. Tuntutan mereka meminta ketua KPU Lampung Edwin Hanibal bersama 3 anggota KPU lainnya di copot dari jabatannya dan tidak menunda pelantikan gubernur terpilih. Konon kabarnya, elemen masyarakat yang menggelar demo ini adalah masa simpatisan murni bin loyal kepada UJ.

Sampai saya menuliskan peristiwa ini, pagi harinya, Kantor KPU Lampung lagi, di demo oleh masa UJ. Kali ini mereka benar-benar tidak main-main. Sekelas Sutan Sjahrir ikut juga datang ke sana. Dia masuk ke dalam ruangan, bertemu langsung dengan Edwin Hanibal sambil berteriak-teriak.

"Edwin, keluar kamu. Temui masa yang sedang berdemo di depan," kata dia sambil memekik..
"Kamu laki-laki kan?" tambahnya...
"Sudah lama saya mencari kamu, tapi kamu tidak pernah ada ditempat," lanjutnya lagi...
"Bukan karena Sjahroedin yang sudah kamu injak-injak, tapi ini persoalan Lampung,"
"Ayo sekarang kita berdebat, jangan seperti anak kecil" tuturnya...
"Saya ini tau, kalau kamu itu kerjaannya main perempuan saja bisanya," pungkas Sjahrir...

Pada adegan seru itu, para wartawan yang tengah berwawancara dengan Edwin, spontan langsung terdiam mengejar jawaban-jawaban Edwin yang sudah lama diburu oleh kuli tinta ini. Beberapa teman media elektronik, langsung merekam adegan seru itu. Sementara media cetak, sibuk menuliskan kata-kata yang keluar begitu lancarnya dari lelaki berbadan besar nan berambut putih itu.

Edwin tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya diam, mendengarkan dan menatap tidak sepandangan pada bapak tua yang kerap kali ia sebut 'abang' mana kala Sjahrir kian meninggi suaranya.

Pada peristiwa itu, satu mikrofon telah rusak karena diadu terus di meja yang tidak bisa bergerak itu. Wajah Edwin, tampak memerah. Jika saja, hari itu, ia coba melakukan perlawanan, yakinlah.. di ruang itu, pasti akan ada peristiwa berdarah-darah. menurut pandangan salah satu rekan wartawan, sebilah pisau lipat sudah dipersiapkan oleh tim UJ. Entahlah, akan dipergunakan untuk apa benda tajam itu.

Usai, adegan hardik-menghardik, bahkan sampai ada kata kotor yang keluar dari salah satu tim UJ. kata itu, benar-benar menurutku tidak pantas dikeluarkan dari orang yang bisa dikata terdidik. (untuk kata yang satu ini mendingan aku sensor deh. he3x..), Sjahrir beserta rombongan meninggalkan kantor KPU. Salah satu tim inteligen, sergap mengamankan Edwin, masuk dalam ruang humas lantas...setelah itu, Edwin sudah tidak nampak lagi.
***
Heh...Jantungku berdetak kencang. Dalam suasana panik itu, aku coba melaporkan peristiwa yang baru saja aku saksikan bersama sejumlah teman media. Gemetar. Keringat dingin dan takut. Itulah perasaan yang muncul pada diriku saat melaporkan kronologi kejadian pada Radio tempat aku mengabdi.

***
Aku sebagai masyarakat hanya bisa bilang, hentikan perseteruan ini. Jangan sampai ada darah yang menetes hanya karena ego yang bergejolak di hati kalian. Toh, sudah kita saksikan bersama pemerintah pusat sudah memutuskan dan melantik gubernur yang memang sudah menjadi pilihan rakyat. Pihak yang merasa tidak dimenangkan pun sudah menyatakan legawa menerima keputusan pusat. Lantas, pasal apalagi yang membuat kalian 'kubu gajah' berseteru?

Kita tidak inginkan, seperti Ambon, Maluku dan beberapa daerah lainnya yang berkonflik? akan banyak pihak yang dirugikan jika kalian tetap mengedepankan ego. Menang jadi api kalahpun jadi abu. Cukup adegan Kamis pagi ini, sebagai sebuah penutup dari sekian permasalahan yang terendap dalam diri kalian.***