ani muslihah. Powered by Blogger.

Archives

kolom komentar


ShoutMix chat widget

Search This Blog

rss

Monday, January 4, 2010

Prakata Awal Tahun 2010: Pendidikan

Awal tahun yang baik menurutku. pasalnya di tahun ini, aku mendapatkan job yang lumayan untuk meningkatkan pendapatan. Satu diantaranya, aku masuk dalam tim pengelola majalah Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung.

Sebetulnya saya sudah lama tidak menulis lebih dari 6 ribu karakter. orang bilang sesuatu atau keahlian yang tidak dijaga alias diasah ketajamannya, Maka keahlian itu akan tumpul bahkan lebih parah lagi keahlian itu akan terlepas dari empunya. Masya Allah ngeri juga ya. Tapi bener deh, untuk memulai tulisan nan panjang namun tetap padat isi, ternyata sekarang bukan hal yang mudah lagi.

Terkadang, untuk memulai kata per katanya lumayan luar biasa sulit. Dari siang pasca hunting ke lapangan, duduk depan laptop terus buka-buka Facebook lalu membuka berita online, tidak juga membuat inspirasi ini muncul disertai mendengar musik klasik. Akhirnya, yang semestinya tulisan bisa langsung digarap, ternyata malam harinya saya harus begadang, memulai menulis.

Memadukan ide dan perasaan dalam penulisan cukup menyita waktu. Padahal, saya secara pribadi paling tidak suka kalau menulis tidak pakai hati. Kesannya kering dan tidak menarik untuk diikuti. Baiklah, saya akan memulai kembali, mengasah kembali life skill yang Allah anugerahkan pada saya. Sesungguhnya dari menulislah, saya bisa menghidupi diri sendiri.

Dan perlu temans ketahui, tulisan yang saya tampilkan ini adalah hasil reportase saya, hasil galian saya bagaimana sesungguhnya guru honorer diperlakukan, baik oleh mitra kerjanya sendiri maupun pemerintah. Dan menariknya, tulisan ini tidak jadi diterbitkan. Redaktur bilang kelewat tajam dan sulit baginya untuk mengedit atau memperhalus bahasa yang telah saya tulis.

Kalau teman saya bilang, Wong digaji pihak bersangkutan kok tulisannya menelanjangi pemerintah. Akhirnya teman bersaran, niat awal berada di suatu sistem tersebut adalah memperbaiki dinas terkait, namun tetap dengan cara yang elegant. Yakni memberi sentilan halus, tapi dalam perjalannya mereka tanpa sadar telah mengikuti apa yang seseungguhnya kita inginkan.

Baiklah... saran yang jitu. Pastinya akan saya coba untuk bisa kritis namun tau diri. he3x... Sejatinya penulis ini adalah rakyat biasa, maka segala sesuatu yang dilakukannya harus berpihak pada rakyat juga.. Tapi sepertinya, tidak mungkin kalau tulisan tersebut akan saya sampaikan dalam entrian yang sama. Saya tidak mau pembaca sudah mual duluan dengan banyaknya tulisan..

Yups..bersambung di Entrian berikutnya ya. Silakan simak baik-baik

0 komentar: